Inovasi Kebal MSG Puskesmas Gunung Putri
Posyandu sangat berperan dalam memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita, karena kegiatan yang dilakukan dalam posyandu merupakan
kegiatan untuk menanggulangi masalah gizi antara lain dengan penimbangan secara
berkala anak dibawah lima tahun (Balita). Partisipasi aktif ibu ditandai oleh
tingkat kehadiran balita di posyandu. Salah satu indikator keberhasilan
posyandu dalam usaha perbaikan gizi adalah angka pencapaian program (N/S) dan
adanya angka partisipasi masyarakat (D/S), beberapa manfaat yang diperoleh ibu
balita jika aktif dalam kegiatan posyandu antara lain mendapatkan penyuluhan
kesehatan tentang pertumbuhan balita. Tingkat pengetahuan ibu berpengaruh
terhadap proses penerimaan informasi kesehatan. Semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah seseorang menerima informasi, sehingga dapat
mempengaruhi perilaku seseorang untuk berperilaku sehat.
Indikator Pemantauan Pertumbuhan Puskesmas Gunungputri
untuk cakupan partisipasi masyarakat masih belum memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yaitu sebesar: 76.6%. Selanjutnya, indikator cakupan partisipasi
masyarakat 80.62 % tahun 2017 di posyandu Teratai 2 yang termasuk binaan
Puskesmas Jasinga belum memenuhi target yaitu 85%, jumlah 2T rata-rata 6 orang dan
jumlah anak BGM sebanyak 2 orang.
Dari Kesimpulan tersebut maka perlu adanya suatu
intervensi dari Puskesmas Gunungputri untuk Edukasi Gizi melalui PMT Penyuluhan
secara berkesinambungan. Dari hasil wawancara dengan ibu-ibu yang memiliki
balita dan kader posyandu didapat bahwa kebanyakan ibu bekerja sedangkan anak
diasuh oleh pengasuh. Faktor kebutuhan makanan yang diberikan oleh pengasuh
menjadi permasalahan dikarenakan banyak pengasuh yang memberikan makanan yang
praktis seperti mi instan dan makanan berpengawet lainnya pada balita. Hal itu
menjadi perhatian tersendiri bagi program gizi guna mencegah hal tersebut
secara terus menerus karena pemberian makanan berpengawet secara terus menerus
pada balita akan menghambat tumbuh kembang pada balita. Kegiatan PMT Penyuluhan
dilaksanakan 1 bulan sekali.
Melihat pada capaian partisipasi masyarakat terhadap
program gizi yang belum memenuhi target capaian, maka perlu sebuah intervensi
melalui sebuah edukasi gizi yang berkesinambungan. Oleh karena itu, Puskesmas
Gunungputri mempunyai inovasi untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang
memiliki balita dan kader posyandu agar bisa memberikan makanan yang sehat
bergizi bagi buah hatinya. Maka dibentuklah Kelompok Balita Makan bersama Sehat
berGizi (Kebal MSG).
Pemilihan lokasi dilaksanakan di Desa Cicadas, karena Desa
Cicadas banyak terdapat Pabrik/Industri yang CSR-nya berjalan dengan baik.
Posyandu yang dipilih adalah Posyandu Teratai 2, karena Posyandu ini merupakan
salah satu posyandu binaan PT. Darya Varia yang sangat peduli terhadap Posyandu
melalui CSR-nya. Posyandu Teratai 2 merupakan pemekaran dari Posyandu Teratai 1
dimana jumlah balita mencapai 320 anak, sehingga perlu dibuat posyandu baru.
Didirikan berdasarkan SK Kepala Desa Cicadas Tahun 2016, maka dipilihlah
Posyandu Teratai 2 untuk Inovasi KEBAL MSG.