DAFTAR PERTANYAAN KONSULTASI DAN JAWABAN
INOVASI “APOTEKER ON CALL” MELALUI WHATSSAPP
1.
Bagaimana cara menyimpan obat dengan
benar?
Jawab :
·
Tablet dan kapsul
·
Jangan menyimpan tablet atau kapsul
ditempat yang panas atau lembab
·
Sediaan obat cair (sirup dan suspense)
·
Jangan menyimpan obat dalam bentuk cair
didalam lemari pendingin (freezer) agar tidak beku, kecuali jika ditentukan
pada etiket atau kemasan obat
·
Sediaan vagina dan anus
·
Sediaan obat yang digunakan dengan
memasukkan ke dalam vagina (ovula) atau anus (suppositoria) disimpan dalam
lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
·
Sediaan aerosol atau spray
Jangan menyimpan ditempat
suhu tinggi untuk sediaan bentuk aerosol atau spray karena dapat menyebabkan
ledakan.
2.
Saya pasien terapi TBC, kemudian saya
merasa mual saat minum obat, apa yang harus saya lakukan?
Obat
TBC terkadang menimbulkan efek samping bagi sebagian penderita. Efek samping
yang jamak dikeluhkan antara lain: Sakit perut, mual, muntah, tidak nafsu makan
Tangan atau kaki kesemutan atau mati rasa Kulit gatal, ruam, atau memar
Pandangan kabur Kulit atau bagian putih mata kekuningan Urine berwarna gelap
Badan lemah, lelah, atau demam. Untuk meminimalkan rasa tidak nyaman seperti
mual pasien boleh mengkonsumsi vitamin B6.
3.
Apakah saya boleh mengkonsumsi antibiotic sisa berobat suami
saya?
Antibiotik
tidak boleh disimpan dirumah sebagai persediaan, antibiotic tidak dapat
membunuh virus atau mikroba lain (jamur, parasite, protozoa). Antibiotik harus
dikonsumsi sesuai dengan resep dokter karena merupakan obat golongan obat
keras.
4.
Bagaimana jika saya tidak menghabiskan
antiotik yang diresepkan oleh dokter?
Obat antibiotik yang diresepkan dan tidak dihabiskan memicu
terjadinya resistensi antibiotik pada tubuh. Meski sudah merasa sehat, bisa
saja bakteri yang menginfeksi tubuh masih belum sepenuhnya mati. Sisa bakteri
yang masih hidup ini bisa kembali bermutasi dan menginfeksi ulang.
5.
Bagaimana cara membuang obat yang benar?
- Hilangkan semua informasi yang ada pada obat yang
akan dibuang dan keluarkan obat dari bungkusnya.
- Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul, hancurkan
obat, dan campur dengan air, tanah, atau bahan lain yang tidak diinginkan,
kemudian taruh ke dalam wadah atau plastik tertutup.
- Untuk obat berbentuk sirup, dapat dibuang dengan
cara dituang langsung ke dalam saluran pembuangan air. Akan tetapi, untuk
sirup antibiotik, anti jamur, dan antivirus, sebaiknya dibiarkan tetap
berada dalam kemasan aslinya, dengan dicampur bersama air, tanah, atau
bahan lain yang tidak diinginkan, kemudian ditutup rapat. Ini untuk
mencegah terjadinya resistensi penyakit yang ada di alam.
6.
Apakah benar jika
saya minum obat pagi siang dan sore?
Rentang waktu minum obat adalah jika 3x1 artinya tiap
8 jam, jika 2x1 artinya tiap 12 jam, jika 1x1 artinya tiap 24 jam
7.
Jika sirup yang
sudah disimpan lama apakah boleh masih digunakan?
Obat sirup yang masih belum melewati batas kadaluarsa
dengan tutup yang sudah dibuka masih bisa digunakan dengan memperhatikan tempat
penyimpanan yang benar misalnya disimpan pada suhu dibawah 30oC tidak terkena
sinar matahari langsung, dan diperhatikan warna bau rasa yang tidak berubah.